Menandingi Singapura?

Berpuluh tahun Singapura agak otoriter. Begitu juga negara-negara lain di sekitarnya. Mengapa yang lain-lain tidak semakmur dan seunggul Singapura?

Heryanto, Ariel (2024) “Menandingi Singapura?”, Kompas, 23/03/2024, https://www.kompas.id/baca/opini/2024/03/21/menandingi-singapura

kata kunci: global, kesehatan, otoriter, pendidikan, PRT, sumber daya, Taylor Swift

Mengapa Reformasi 1998 Mengecewakan?

Perjuangan kerakyatan menuntut napas panjang, butuh kerja kolektif banyak pihak yang terorganisasi dengan strategi dan visi jauh ke depan. Ledakan militansi massa yang spontan dan tidak terorganisasi sering kali memberikan sumbangan penting pada masa kritis. Begitu juga pesona karismatik tokoh-tokoh individual. Tapi semua itu tidak dapat diandalkan dalam perjuangan berjangka panjang yang meletihkan sesudah hiruk-pikuk pergolakan sosial mereda dan kehidupan masyarakat kembali ke dalam rutinitas.

Heryanto, Ariel (2023) “Mengapa Reformasi 1998 Mengecewakan?”, TEMPO, 28/05/2023: 64-65.

kata kunci: demonstrasi, pasca-Orde Baru, reformasi dibajak, romantisme, Soe Hok Gie

Dekade 1920-an

Dekade 1920-an masa paling meriah dalam satu abad terakhir. Berbagai warisan dahsyat dari dekade itu tak terbendung melintasi berbagai benua dan peralihan abad. Misalnya musik jazz, lipstik, kulkas, televisi, dan lampu merah-kuning-hijau pengatur lalu lintas.

Heryanto, Ariel (2024) “Dekade 1920-an”, Kompas, 17/02/2024, https://www.kompas.id/baca/opini/2024/02/16/dekade-1920an

kata kunci: budaya pop, feminis, gaya hidup, jazz, komunis, lipstik, media

Kedaulatan Rakyat

Setia pada Pancasila dalam versi Orde Baru artinya setia pada ideologi Orde Baru yang bercorak fasisme. Bukan hanya komunis yang dimusuhi Orde Baru, tapi berbagai gagasan progresif lain, termasuk liberalisme, sosialisme, feminisme dan pan-Islamisme.

Heryanto, Ariel (2024) “Kedaulatan Rakyat”, Kompas, 6/01/2024,

kata kunci: demokrasi, fasisme, Orde Baru, Pancasila, pemilu

Pemilu 2024

Pemilu 2024 akan mengubah karier politik capres/cawapres yang menang. Juga gengsi dan rezeki sanak keluarga, kawan dan kerabat terdekat. Bagi mayoritas warga, dari yang elite hingga jelata, Indonesia tetap seperti biasa saja. Tidak jauh lebih baik atau buruk.

Heryanto, Ariel (2023) “Pemilu 2024”, Kompas, 02/12/2023, https://www.kompas.id/baca/opini/2023/12/01/pemilu-2024-1

kata kunci: Jokowi, PDI-P, perubahan, Orde Baru, status quo

Sumpah 1928

Setiap tanggal 28 Oktober Sumpah Pemuda dirayakan. Tapi sepanjang tahun praktek bernegara dan bermasyarakat bertolak belakang dari semangat Sumpah Pemuda. Masa lalu tidak seluruhnya dilupakan, tapi dipilih sepotong-sepotong dan dimanipulasi.

Heryanto, Ariel (2023) “Sumpah 1928”, Kompas, 28/10/2023, https://www.kompas.id/baca/opini/2023/10/27/sumpah-1928

kata kunci: kolonial, komunisme, modern, sejarah, Soekarno, Sumpah Pemuda

Bendera

Indonesia termasuk satu dari sejumlah masyarakat yang tak terbiasa menjaga jarak representasi visual (bendera, logo atau foto) atau tekstual (nama atau gelar) dengan muatan nilai bagi sosok sosial atau kultural yang direpresentasikan benda-benda itu. Mungkin ini salah satu sebab maraknya aduan kasus penghinaan atau pencemaran nama baik.

Heryanto, Ariel (2023) “Bendera”, Kompas, 23/09/2023, https://www.kompas.id/baca/opini/2023/09/22/bendera

kata kunci: budaya, lambang nasional, nilai, representasi, simbol, tradisi

Ujar Kebencian

Media sosial tidak menyebabkan hadirnya ujar kebencian. Ia hanya mempercepat dan memperluas sebaran pesan. Ujar kebencian bersumber dari luka sosial. Sedang luka sosial bersumber dari ketimpangan sosial yang sering diabaikan, disangkal atau dianggap normal, adil dan beradab.

Heryanto, Ariel (2023) “Ujar Kebencian”, Kompas, 19/08/2023, https://www.kompas.id/baca/opini/2023/08/18/ujar-kebencian

kata kunci: adab,caci-maki, hinaan, ketimpangan, sampah

Pascakolonial

Sebagian masyarakat masih berkubang dalam watak kolonial dan antikolonial. Semangat kolonial tampil dalam arogansi pejabat negara kontemporer yang menuntut disanjung dan dilayani rakyatnya, bukan melayani. Sementara yang antikolonial membalas rasisme kolonial masa lalu terhadap pribumi jelata dengan rasisme kontemporer terhadap semua yang dianggap non-pribumi.

Heryanto, Ariel (2023) “Pascakolonial”, Kompas, 15/07/2023, https://www.kompas.id/baca/opini/2023/07/14/pascakolonial

kata kunci: Barat, Bumi Manusia, dikotomi, Marais, pribumi, rasisme, Toer

Kajian Indonesia

Beberapa ahli dari masa kejayaan Kajian Indonesia berminat mewariskan harta pustaka mereka ke lembaga di Indonesia. Topik ini biasanya tidak dibahas terbuka. Dari bisik-bisik dengan beberapa pihak terkait, kesan saya jumlahnya tidak kecil.

Heryanto, Ariel (2023) “Kajian Indonesia”, Kompas, 10/06/2023, https://www.kompas.id/baca/opini/2023/06/08/kajian-indonesia

kata kunci: hibah, kolonial, Perang Dingin, perpustakaan, sarjana