Kebudayaan Nasional: Ada atau Mengada-ada?

Dalam negara yang lemah legitimasinya, nasion dijadikan senjata untuk mengukuhkan legitimasi negara. Warga bangsa yang mempertanyakan perilaku atau kebijakan negara dituduh tidak setia kepada bangsa.

Heryanto, Ariel (1990) “Kebudayaan Nasional: Ada atau Mengada-ada?”, Jawa Pos, 30 Juli 1990, hal. IV, VI.

kata kunci: Benedict Anderson, Geoffrey Benjamin, jamak, Jawa Pos, kebudayaan majemuk, nasional

Tulisan berkait:
“Globalisasi: Pudarnya Bangsa-Negara?” (1/2)
“Globalisasi: Pudarnya Bangsa-Negara?” (2/2)

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

arielheryanto

IG: arielheryanto twitter: @ariel_heryanto facebook: ariel.heryanto

Tinggalkan komentar