Kita bertolak dari kerinduan dan komitmen pad a suatu “perubahan sosial” yang “struktural”, di mana “kelas” dianggap sebagai agen/lokasi yang strategis. Kita mencari pemahaman akan peluang dan hambatan yang ada di sekitar kita.
Heryanto, Ariel (1993) “Kelas Menengah Kita yang Majemuk”, Media Indonesia, 20 Februari 1993, hal. 4.
kata kunci: Erosentrisme, kelas menengah, majemuk, Marxian, Media Indonesia, moral, post –strukturalisme, post-modernisme, otonomi
