Militerisme bukan cuma soal penguasaan jabatan birokrasi pada badan-badan non-militer. Militerisme berkembang dalam bentuk kebudayaan, norma, angan-angan, cara berpikir, bergaul, dan berbicara. Semuanya bercirikan kejantanan, kekerasan, dan sikap kaku mempertentangkan realitas hidup menjadi dua belaka: kawan/lawan, atau kalah/menang.
Heryanto, Ariel (1998) “Militerisme”, Kompas, 15 November 1998, hal. 2.
kata kunci: Asal Usul, etika, Kompas, militerisme, negara, organisasi kepemudaan, parlemen, partai politik
