Seperti Sukarno mau pun Suharto, Jokowi berkuasa tanpa saingan politikus yang menandingi popularitasnya. Maka posisinya sangat aman dan nyaman. Tapi posisi begitu membuat ego mereka membengkak besar berbisul. Popularitas berlimpah yang tersedia bukannya dihargai, dijaga, dipelihara dan diolah jadi modal untuk mengakhiri jabatan secara elok. Modal itu disepelekan dan disia-siakan. Akibatnya sungguh tragis.
Heryanto, Ariel (2024) “Mengakhiri Masa Jabatan”, Omong-omong, 4/10/2024, https://omong-omong.com/mengakhiri-masa-jabatan/
kata kunci: Jokowi, karir , Lee Kuan Yew , Marcos, pension, Prabowo, Suharto
