Menurut logika modern, bila ada bahaya terhadap sekelompok masyarakat, aparat keamanan berkewajiban mengawasi dan menaklukkan sumber bahaya itu. Tetapi, pada masa Orde Baru logika ini dibalik. Yang diserang dan dihukum justru calon korbannya sebagai pihak yang diancam, bukan sumber ancaman. Itulah inti logika di balik kata “diamankan” ciptaan Orde Baru.
Heryanto, Ariel (2004) “Palu Arit”, Kompas, 19/12/2004.
kata kunci: anti-komunisme, Asal Usul, Blora, diamankan, Inul Daratista, Kompas, Palu Arit, Pemalang, Solo
