Klik 1992_10_17_JJ Subversi Homoseks-c
Ketimbang pria, bakat subversi lebih besar dimiliki wanita yang merdeka dari lembaga pernikahan: kaum janda, pelacur, atau wanita single. Mereka banyak dicurigai, diejek, diganggu, dan dimusuhi. Apalagi jika kaum wanita itu cerdas dan mandiri. Kemerdekaan kaum terjajah merupakan ancaman bagi yang diuntungkan oleh penjajahan seksual.
Heryanto, Ariel (1992) “Subversi Homoseks”, Jakarta-Jakarta, No. 329, 17-23 Oktober 1992, hal. 76, 77.
kata kunci: gerakan, homoseks, identitas, Jakarta-Jakarta, LGBT, perempuan, pernikahan, subversi