Belakangan makna nasionalisme menyempit, menjadi penyeragaman, pemurnian, dan penunggalan. Dalam bahasa, budaya, politik, dan etika. Kebhinnekaan dicurigai, disensor, dicekal. Dicap kedaerahan, tidak pribumi, atau Barat. Asal diingat saja, istilah “Republik” maupun “Indonesia” dibuat orang Eropa.
Heryanto, Ariel (1995) “Sumpah Plesetan”, Kompas, 22 Oktober 1995, hal. 2.
kata kunci: Asal Usul, bhinneka, Kompas, Indo, nama, plesetan, Sumpah Pemuda