Selama 30 tahun ini, sengketa Lekra versus Manifes Kebudayaan menjadi topik favorit para tokoh Manifes Kebudayaan dan para pendukungnya. Lekra, sebagai pihak musuh mereka, hampir-hampir tidak pemah bernasib lebih baik daripada sebagai objek perbincangan dan kecaman. Seperti sansak bagi petinju.
Heryanto, Ariel (1995) “Tahu Diri (Etika Politik Geger Magsaysay 1995)”, Jawa Pos, Minggu, 27 Agustus 1995, hal. 11.
kata kunci: 1965, Humanisme Universal, Jawa Pos, LEKRA, Magsaysay, Manifes Kebudayaan, Pramoedya Ananta Toer, Realisme Sosialis