WWR_1994_10_4-10_SIMPoNI-ThXVII-N1 Mereka Terlalu Sopan-c
“Betul, Sastra Pedalaman menunjukkan kebangkitan semangat penggugatan terhadap pusat. Dan jangan lupa, ini tidak hanya terjadi di Indonesia. . . . seniman-seniman Chicago benci pada anak-anak di New York, yang di luar Beijing benci dengan yang ada di Beijing, temen-temen yang ada di Melbourne benci sama anak Sidney. Sama. Mereka memandang ibukota menjadi simbol korupsi, kesewenang-wenangan, kelimpahan, ketidaktahuan diri. Tapi mereka juga iri, mereka ingin seperti itu juga.”
Ini terjadi di banyak tempat dan banyak tahun. Misalnya, tahu nggak, pada tahun 65-an, Lekra Yogya bisa bersaing dengan Lekra Jakarta.”
“Mereka Terlalu Sopan”, wawancara, SIMPoNI, Th. XVII, No 1, 4-10 Oktober 1994.
kata kunci: dominasi, ideologi, Nirwan Dewanto, pedalaman, pusat, sastra daerah
Wah. Terima kasih, bung. Saya tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk mencari salinan tulisan ini.
SukaDisukai oleh 2 orang