Jadi di mana fungsi politik sastra? Dia memberikan alternatif untuk memahami kebenaran yang beragam, yang ditindas oleh ilmu pengetahuan. Dalam ilmu pengetahuan hanya dikenal satu jenis kebenaran, yaitu yang bisa dibuktikan secara ilrniah. Padahal di dalam alam manusia, kebenaran itu bukan hanya kebenaran ilmiah.
Setiyoko, Edy (1995) “Dr. Ariel Heryanto: Sastra Punya Peran Politik yang Subversif”, Tekad (Republika), 16/01/1995.
kata kunci: fiksi, Lekra, pluralitas, realisme sosialis, sastra kontekstual, universal,