1991_06_01 JJ Sekolah Di Luar Negeri-c
Heryanto, Ariel (1991) “Sekolah Di Luar Negeri”, Jakarta-Jakarta, No. 257, 1-7 Juni 1991, hal. 88, 89.
kata kunci: Jakarta-Jakarta, industri, komoditas, luar negeri, paska-kolonial, sekolah, Yahya Muhaimin
1991_06_01 JJ Sekolah Di Luar Negeri-c
Heryanto, Ariel (1991) “Sekolah Di Luar Negeri”, Jakarta-Jakarta, No. 257, 1-7 Juni 1991, hal. 88, 89.
kata kunci: Jakarta-Jakarta, industri, komoditas, luar negeri, paska-kolonial, sekolah, Yahya Muhaimin
1991_03_17_TIARA Mengapa Seniman Nyentrik Urakan-c
Heryanto, Ariel (1991) “Mengapa Seniman Nyentrik & Urakan”, Tiara, No. 22, 17 Maret 1991, hal. 74, 75.
kata kunci: alamiah, borjuis, industri, kapitalisme, nyentrik, romantisme, seniman, spontanitas, Tiara, urakan
1992_03_14_JJ Iwan Fals Digembosi-c
Heryanto, Ariel (1992) “Iwan Fals Digembosi?”, Jakarta-Jakarta, No. 298, 14-20 Maret 1992, hal. 88, 89.
kata kunci: Emha Ainun Nadjib, Iwan Fals, Jakarta-Jakarta, mbeling, Nano Riantiarno, Rendra, Remy Sylado, urakan
1992_05_09_JJ Kerusuhan di AS Dan Kita-c
Heryanto, Ariel (1992) “Kerusuhan di AS dan Kita”, Jakarta-Jakarta, No. 306, 9-15 Mei 1992, hal. 72, 73.
kata kunci: Amerika, demokrasi, Jakarta-Jakarta, kapitalisme, Martin Luther King, Max Weber, mitos, rasial, rasisme
1993_06_12_JJ Modal Atau Moral-c
Heryanto, Ariel (1993) “Modal atau Moral”, Jakarta-Jakarta, No. 362/12-18 Juni 1993, hal. 24, 25.
kata kunci: foya, gaya hidup, Jakarta-Jakarta, konglomerat, mewah, modal, moral, non-pribumi, sederhana
Stabilitas-keamanan tak hanya dipertaruhkan di parlemen menghadapi oposisi partai politik. Stabilitas sosial bisa diobrak-abrik oleh bibir vagina dan moncong penis.
Heryanto, Ariel (1992) “Subversi Homoseks”, Jakarta-Jakarta, No. 329, 17-23 Oktober 1992, hal. 76, 77.
kata kunci: gerakan, homoseks, identitas, Jakarta-Jakarta, LGBT, perempuan, pernikahan, subversi
1993_06_05_EDITOR Salahnya Jadi Orang Kaya-c
Heryanto, Ariel (1993) “Salahnya Jadi Orang Kaya”, Editor, No. 36/Th.VI/5 Juni 1993, hal. 26, 27.
kata kunci: borjuis, Editor, kapitalisme, kaya, konglomerat, pola hidup sederhana, wiraswasta
Klik 1993_04_11_TIARA Kemerdekaan Gairah Sebagai Ancaman-c
Seksualitas memang punya daya perlawanan subversif terhadap lembaga represi terbesar dalam sejarah modern, yakni negara. Karena itu negara senantiasa berkepentingan membayar mata-mata, mendidik dan menggaji ahli hukum serta polisi untuk mengawasi dan menindas perilaku penis dan vagina yang dianggap ‘tidak disiplin’.
Heryanto, Ariel (1993) “Kemerdekaan Gairah Sebagai Ancaman”, Tiara, No. 76, 11-24 April 1993, hal. 80, 81.
kata kunci: agama, haatzaai artikelen, hukum, kumpul kebo, liberal, moral, seks, Tiara, zinah
1993_04_17_JJ Kekerasan Rakyat-c
Heryanto, Ariel (1993) “Kekerasan Rakyat”, Jakarta-Jakarta, No. 354, 17-23 April 1993, hal. 74, 75.
kata kunci: G-30-S/PKI, GPK, Jakarta-Jakarta, kekerasan, Lebak Bulus, Metallica, musik, Orde Lama, rakyat
1993_07_02_JJ HAM Tidaklah Universal-c
Heryanto, Ariel (1993) “HAM Tidaklah Universal”, Jakarta-Jakarta, No. 364/ 26 Juni – 2 Juli 1993, hal. 24, 25.
kata kunci: Barat, esensialisme, haatzaai artikelen, HAM, Jakarta-Jakarta, pasca-kolonial, Polemik Kebudayaan, Tanah Untuk Rakyat, universal