1986_07_05_WAWASAN Geger Perek di Kampung-c
“Kau tahu, kenapa semua laki-laki di Kampung itu kalang-kabut? Bukan karena aku kehilangan rasa malu atau kehormatan. Bukan. Tapi karena mereka itu jadi keder. Mereka takut pada dirinya sendiri dan kesalahannya sendiri. Karena itu, untuk menutup-nutupi kebelangannya sendiri, mereka bekerja keras menghina orang-orang semacam aku. Dan mereka bekerja keras mengajar orang-orang semacam kau untuk menghina kaumku.”
Heryanto, Ariel (1986) “Geger ‘Perek’ Di Kampung”, Wawasan, 5 Juli 1986, hal. II.
kata kunci: moral, Perek, perempuan, Wawasan, seks, stabilitas