2006_07_17_TEMPO Mana Ada WNI Asli-c
Dalam pemahaman seperti itu tidak ada warga negara yang bisa ”asli”, seperti halnya tidak ada bangsa yang ”asli”. Semuanya merupakan hasil ”bikinan”, ”rekaan”, ”rekayasa” yang cemerlang. Maka, status kewarganegaraan setiap orang bisa saja bersifat sementara (bukan takdir yang mutlak dan fatal), bisa sewaktu-waktu dipilih, ganda, diganti, atau diminta.
”Indonesia asli” merupakan sebuah istilah yang bertentangan dengan dirinya sendiri, seperti ungkapan ”bayi tua-renta”, ”kuyup kering”, atau ”ledakan sunyi”. Kalau sesuatu disebut Indonesia, ia tidak mungkin asli; kalau asli tidak mungkin Indonesia.
Heryanto, Ariel (2006) “Mana Ada WNI Asli”, Tempo, 21/XXXV/17 – 23 Juli 2006.
kata kunci: asli, bangsa, Benedict Anderson, etnisitas, Jose Rizal, negara, nonpribumi, perempuan, pribumi, Tempo, Tionghoa, warga negara