Mengapa Baru Sekarang?

Dengan mereduksi persoalan menjadi konflik antar-agama, mereka termakan logika atau retorika pelaku kekerasan.

Seandainya perbedaan agama menjadi penyebab utama, seharusnya konflik serupa sudah lama berkobar. Masyarakat ini berabad-abad hidup dengan kemajemukan agama. Walau tidak sepenuhnya damai, kemajemukan agama tidak menimbulkan konflik massal berkepanjangan. Mengapa baru belakangan meledak?

Heryanto, Ariel (2012) “Mengapa Baru Sekarang?” Tempo, 41(11/14-20 Mei), hal. 100-101.

kata kunci: agama, Islam, Islamisasi, kekerasan politik, nonpribumi, Orde Baru, pasca-Orde Baru, preman, sejarah, Tempo

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

arielheryanto

IG: arielheryanto twitter: @ariel_heryanto facebook: ariel.heryanto

Tinggalkan komentar