2004_02_06_K Rasisme Tak Sengaja-c
“Banyak orang “non-Cina” merasa kebudayaan Cina hanya milik orang Cina. Tidak pernah bisa menjadi bagian dari identitasnya, apalagi darah dagingnya. Mereka hanya bisa membenci atau menghormatinya “dari luar”. Padahal sehari-hari mereka sudah terbiasa makan nasi goreng atau bakmi cina. Minum teh Cina. Hidangan siomay, kwetiau, atau capcay menjadi bagian dari darah dan dagingnya. Sehari-hari mereka menggunakan istilah Cina seperti “gua” dan “elu”. Mereka telah ikut “menjadi Cina” tanpa sengaja, meski hanya sementara, persis seperti Cina yang “benaran”. Cina “benaran”-juga di daratan Cina-hanya menjadi Cina pada saat tertentu saja. Di perantauan mereka menjadi Cina saat diperas di loket kantor pemerintahan atau mengisi formulir imigrasi.”
Heryanto, Ariel (2004) “Rasisme Tak Sengaja”, Kompas, 06/02/2004.
kata kunci: Cina, Cinaisasi, etnisitas, hibriditas, Indo, kecinaan, keturunan, Kompas, Mei 1998, minoritas, multikulturalisme, rasisme