Perkosaan Mei 1998: Beberapa Pertanyaan Konseptual

Atas dasar itu, penggunaan istilah ‘kerusuhan’ yang sudah menjadi umum untuk menggambarkan peristiwa Mei tersebut menjadi layak untuk digugat. Mungkin akan lebih tepat jika peristiwa itu digambarkan sebagai pogrom atau pembantaian. Istilah ‘kerusuhan’ (riot) merujuk pada kekerasan massal dari lapisan bawah terhadap elit di kelas atasnya. Sementara itu, pembantaian dalam pengertian pogrom menunjukkan operasi kekerasan terorganisir dari lapisan atas masyarakat lerhadap massa rakyat.

Heryanto, Ariel (2000) “Perkosaan Mei 1998: Beberapa Pertanyaan Konseptual” dalam Negara dan Kekerasan Terhadap Perempuan, Nur Iman Subono (ed.), Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, hal. 57-97.

kata kunci: bahasa, kekerasan politik, perkosaan, maskulin, Mei 1998, negara, rasisme

Diterbitkan oleh

arielheryanto

IG: arielheryanto twitter: @ariel_heryanto facebook: ariel.heryanto

3 tanggapan untuk “Perkosaan Mei 1998: Beberapa Pertanyaan Konseptual”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s