2009_12_28_KORAN TEMPO Sebuah Repubik Tanpa Publik-c
“Di pusat ibu kota republik ini, berlalu-lalang puluhan ribu mobil supermewah milik kaum elite. Di dalam mobil itu duduk warga kota yang kulitnya bersih mulus. Busana mereka disetrika rapi, rambut dicuci rutin dengan sampo kelas wahid, dan aroma parfum anggun merebak dalam ruang mobil ber-AC. Tapi, dari waktu ke waktu, jendela mobil mereka terbuka sedikit, dan dari situ terlontar sampah yang dibuang ke jalanan umum.
Pengendara mobil itu suka kebersihan, tapi tak kenal ruang publik. Mereka menjunjung kebersihan sebatas ruang pribadi (interior mobil). Yang ada di luar mobil dianggap “ruang hampa” atau belantara yang tidak bertuan.”
Heryanto, Ariel (2009) “Sebuah Republik Tanpa Publik?, Koran Tempo, Senin 28 Desember 2009, hal. C15.
kata kunci: lalu-lintas, mobil, Publik, Republik, sehari-hari, solidaritas, umum
Menarik, bagaimana ini sebuah cerminan sistem ekonomi kapitalis dengan ideologi neoliberal yg menjunjung tinggi kepentingan privat dan menginjak-injak kepentingan publik. Neoliberalisasi yg sangat manjur diterapkan rezim di bawah pimpinan ‘negarawan hebat’ kita yang mulia Muhammad Soeharto.
SukaDisukai oleh 1 orang