Klik 2003_03_30_k jin, jender, jenderal-c
Di dunia nyata, perempuan ditakut-takuti, ditindas, dan dilecehkan, tetapi di dunia fiksi dan fantasi, perempuan menakutkan (pria) setengah mati karena tidak dapat diteror dengan preman, ditembak senapan, ditindas lewat undang-undang, atau dilecehkan atas nama kodrat dan para dewa.
Nasibnya mirip dengan komunis di zaman Orde Baru. Jasadnya diganyang di dunia, tetapi rohnya ditakuti gentayangan sebagai hantu.
Heryanto, Ariel (2003) “Jin, Jender, Jenderal”, Kompas, 30/03/2003.
kata kunci: fiksi, horor, ideologi, jender, komunis, preman, Suzanna